Indikator teknis lain yang dapat membantu trader memprediksi di mana tren akan berakhir adalah Indikator Stochastic oscillator.
Osilator beroperasi menurut teori berikut:
- 1. Selama tren naik, harga akan tetap sama atau di atas harga penutupan sebelumnya.
- 2. Selama tren turun, harga kemungkinan akan tetap sama atau di bawah harga penutupan sebelumnya.

Cara Berdagang Forex Menggunakan Indikator Stokastik
Saat pasar overbought atau oversold, indikator teknis Stochastic memberi tahu kami. Skala Stochastic berkisar dari 0 hingga 100.
Ketika garis Stochastic (garis putus-putus merah pada grafik di atas) lebih dari 80, ini menunjukkan bahwa pasar sedang overbought.
Ketika garis Stochastic (garis putus-putus biru) turun di bawah 20, ini menunjukkan bahwa pasar mungkin oversold.
Sebagai pedoman umum, kami membeli saat pasar oversold dan menjual saat kemungkinan overbought.

Grafik mata uang di atas menunjukkan bahwa indikator telah menunjukkan keadaan overbought selama beberapa waktu.
Bisakah Anda memprediksi kemana harga akan bergerak berdasarkan informasi ini?

Jika Anda memprediksikan harga akan turun, Anda 100%benar! Karena pasar telah mengalami overbought begitu lama, pembalikan tidak dapat dihindari.
Itulah dasar-dasar stokastik.
Stochastic digunakan dalam berbagai cara oleh trader forex, namun tujuan dasarnya adalah untuk menunjukkan kepada kita di mana kondisi pasar mungkin overbought atau oversold.
Ingat bahwa Stochastic dapat tetap di atas atau di bawah 20 untuk waktu yang lama, jadi hanya karena indikator menunjukkan “overbought” bukan berarti Anda harus menjual!
Demikian pula, jika Anda melihat “oversold”, itu tidak berarti Anda harus segera mulai membeli!
Jangan menjadi Domba Stokastik.
Next Lesson: How to Use RSI (Relative Strength Index)